Powered by Blogger.
RSS

Perhiasan Wanita

Hakikatnya, wanita itu mempunyai perhiasan. Di antaranya ada yang halal seperti wangi-wangian yang telah diisyaratkan sebelumnya. Dan ada pula yang diharamkan.

Perhiasan Halal
  1. Wangi-wangian untuk menyambut suaminya tidaklah dilarang. Hal itu telah dibicarakan dalam sunnah-sunnah fitrah.
  2. Emas dan sutra, keduanya halal dan telah dibolehkan membanggakan diri dengannya. Dari Abi Musa bahwa Nabi SAW bersabda : "Dihalalkan emas dan sutra bagi umatku yang perempuan dan diharamkan bagi yang laki-laki". (HR. Abu Dawud, Nasa'i, dan Tirmidzi)
    Ali r.a. berkata, "Dihadiahkan kepada Nabi SAW pakaian Siraa'. Kemudian beliau mengirimkannya kepadaku, lalu aku memakainya, maka aku melihat kemarahan pada wajah beliau. Kemudian beliau berkata, sesungguhnya aku tidak mengirimkan kepadamu untuk memakainya, tetapi aku mengirimkan kepadamu supaya engkau merobeknya menjadi kerudung-kerudung bagi wanita". (Muttafaq Alaihi)

    Kata-kata "Dihadiahkan kepada Nabi SAW", yang menghadiahkannya ialah raja Ayilah yang musyrik. Pakaian Siraa' ialah semacam burdah bergaris-garis kuning atau bercampur sutra dan emas murni. Ada yang mengatakan itu adalah sutra.
    Kata-kata "bagi para wanita". Dan ditambahkan dalam suatu riwayat, "Maka aku merobeknya bagi wanita-wanita keluargaku". Dalam riwayat lain, "kapada Fatimah-Fatimah". Mereka ada tiga orang, Fatimah binti Rasulullah SAW, Fatimah binti Asad ibnu Ali, dan Fatimah binti Hamzah.
    Kedua hadits tersebut adalah dalil yang pasti bagi orang-orang yang mengharamkan sutra dan emas bagi kaum laki-laki dan menghalalkannya bagi wanita.

  3.  Memakai baju mu'ashfar di rumah dengan syarat tidak membanggakan dan menyombongkan dirinya di hadapan teman-teman dan tetangga-tetangganya.
Dari Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata, "Kami berangkat bersama Rasulullah SAW dari sebuah tsaniyyah. Kemudian beliau menoleh kepadaku dan aku memakai baju tipis yang diwarnai dengan ashfar (warna kuning keemasan). Kemudian beliau berkata, Apakah ini? Maka aku mengetahui apa yang tidak disukainya. Kemudian aku mendatangi keluargaku di saat mereka menyalakan api di tungku mereka, lalu aku melemparkan baju itu di dalamnya. Kemudian aku mendatanginya pada esok harinya. Beliau bertanya, Hai Abdullah, apa yang engkau lakukan dengan baju itu? Kemudian aku beritahukan hal itu kepadanya. Nabi SAW bertanya, Mengapa engkau tidak memakaikannya kepada salah seorang perempuan dari keluargamu?".
Ibnu Majah menambahkan, "Hal itu tidak menjadi masalah bagi orang perempuan". (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Al-Mu'ashfar yakni baju yang diwarnai dengan ashfar (kuning) dan ia mempunyai warna kuning keemasan mengkilat yang menarik perhatian.

Perhiasan Haram
  1.  Perhiasan yang dimaksud ialah untuk mencari kemasyhuran,  menunjukkan kesombongan, dan menarik perhatian orang banyak serta tamu-tamu wanita dan lain-lain.
  2. Wangi-wangian di hadapan selain mahram yang semerbak baunya.
  3. Menampakkan perhiasan di hadapan selain mahram.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment