Wanita mempunyai baju dalam sholat. Akan tetapi baju wajib
dipakainya di hadapan laki-laki selain mahram dan ketika keluar masjid.
Ada beberapa sifat-sifat yang wajib diamalkan supaya tidak tersesat dan
tidak hina karena menjauhi Islam.
Sifat Baju Wanita
Allah SWT menjelaskan sifat-sifat baju wanita dengan firman-Nya : “Hai Nabi, katakanlah
kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang
mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab : 59)
Allah SWT berfirman : “Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (An-Nuur : 31)
Allah SWT menjelaskan penutup kepala dengan firman-Nya : “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya.” (An-Nuur : 31)
Dan Allah SWT melarang tabarruj dengan firman-Nya : “Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (Al-Ahzab : 33)
Wanita-wanita jahiliyah terdahulu memakai penutup kepala dan
menutupkannya di atas punggung mereka sehingga tampak leher dan telinga
mereka. Kemudian Allah SWT melarang akan hal itu. “Dua golongan
termasuk penghuni neraka dan belum pernah kulihat sebelumnya, yaitu
wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, jalannya
berlenggak-lenggok, rambut kepala mereka seperti punggung unta yang
miring. Mereka tidak melihat surga dan tidak mencium baunya. Dan
orang-orang laki-laki yang membawa cambuk-cambuk seperti ekor sapi dan
mereka gunakan untuk memukul manusia.“
Imam Asy-Syaukani berkata, kata-kata “dua golongan dari penghuni
neraka” menunjukkan tercelanya dua golongan ini. An-Nawawi menyatakan,
hadits ini termasuk mukjizat kenabian. Dua golongan ini sudah ada
sekarang. Kata-kata “berpakaian tapi telanjang”, ada yang mengatakan
berpakaian berupa nikmat Allah dan telanjang untuk mensyukurinya. Ada
yang berpendapat, Ia tutupi sebagian badannya dan ia membuka sebagiannya
untuk menampakkan kecantikannya dan mereka itulah wanita yang
telanjang. Juga ada yang mengatakan, Ia memakai baju yang tipis sehingga
menggambarkan bentuk badannya, sedangkan mereka adalah wanita yang
berpakaian, dan kedua pendapat itu sahih. Dan kata-kata “rambut di atas
kepala mereka seperti punggung unta” yakni mereka meninggikan rambut
seperti punggung unta. Perbuatan itu terjadi sekarang dengan mengikat
rambut sampai ke atas dari belakang kepala.
Dari keterangan di atas, jelas bahwa pakaian wanita harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
- Menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan
- Tidak ketat sehingga menggambarkan bentuk tubuh
- Tidak tipis dan tembus pandang sehingga menampakkan kulit tubuh
- Tidak menyerupai pakaian laki-laki
- Tidak mencolok dan berwarna yang dapat menarik perhatian
- Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
- Bukan merupakan pakaian untuk mencari kemasyhuran
Pantalon (Celana Panjang) Bagi Wanita
“Barangsiapa memakai baju untuk mencari kemasyhuran di dunia, maka Allah memakaikan padanya baju kehinaan di hari kiamat.”
(H.R. Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i) Hadits ini menunjukkan tentang
pemakaian baju yang ditujukan untuk menarik perhatian orang, seperti
baju dengan warna-warna mencolok atau model tenunan dan lainnya. Ini
diharamkan bagi wanita muslim karena baju yang Islami bukanlah dari
jenis itu.
Wajib diketahui bahwa memakai baju untuk mencari kemasyhuran dan menampakkan kesombongan dilarang pula bagi laki-laki.
Hadits tersebut tidak hanya mengenai baju yang mewah, tetapi juga
pada orang yang memakai baju yang berbeda dengan pakaian orang-orang
miskin (yakni kebanyakan dari mereka) supaya orang-orang melihatnya
sehingga mereka kagum kepada pakaiannya dan menghormatinya.
Sesungguhnya pengamalan hijab Islami berarti tunduk kepada perintah
Allah, berjalan lurus di atas jalan-Nya. Islam membentuk kepribadian
manusia yang luhur dan dicari oleh setiap orang berakal. Islam juga
membentuk masyarakat mulia yang didambakan oleh semua orang, bahkan
orang-orang fasik, karena Islam penuh dengan ketenangan, tidak ada
kebiadaban maupun kekacauan.
0 comments:
Post a Comment